Semua itu didekasikan maha bintang Michael Jakcson untuk kampung halamannya. Demikian pengumuman ayah Jakcson dan pejabat Garry, Rabu waktu setempat.
Terakhir, mendiang mengunjungi Garry pada 2003 berbicara tentang proyek, namun tak berlanjut sebelum kematiannya tahun lalu. Ayahnya, Joe Jakcson, mengatakan Rabu, bahwa dia "hanya melanjutkan warisan."
"Ini hari bahagia bagi saya sebab ada sesuatu dalam keluarga saya dan Michael selalu ingin memilikinya," kata Joe Jackson. Dia melanjutkan, "Kami membawa kembali sesuatu."
Walikota Gary Rudy Clay mengatakan proyek ini akan menciptakan ribuan pekerjaan dan ketika selesai diharapkan dikunjungi sedikitnya 750 ribu pengunjung setiap tahun ke kota ini. Dia memperkirakan meraih pemasukan Rp 917,43 miliar hingga Rp 1,37 triliun per tahun.
"Proyek ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat di seluruh dunia," kata Clay.
Anggaran pembangunan The Jakcson Family Museum, Hotel, The Michael Jackson Performing Arts, Pusat Kebudayan dan Teater berasal dari investor dan donatur, papar Clay.
Setelah berjanji bertahun-tahun tentang pembangunan proyek namun tak ada kegiatan, warga tak begitu optimis. Masyarakat mengatakan mereka sangat berharap sebab pengumuman Rabu merupakan terjauh sepanjang proyek yanag mereka ketahui dengan bantuan lahan kota seluas 300 hektar.
Kepala kepolisian Gary O. Carter terkesan dengan presentasi Joe Jackson. "Mengapa kami semua datang kemari jika tidak melihat sesuatu yang terjadi," kata Carter.
Sereta Harvey, 24 tahun, besar di Gary dan dia berharap proyek segera dikerjakan, serta menciptakan lapangan pekerjaan sehingga membantu mengubah imej masyarakat atas keuangan kota.
"Saya tumbuh dan besar di Gary bertahun-tahun, dan saya melihat kawasan ini memburuk. Saya khawatir, sebagai mahasiswa apakah hal ini bisa diterima. Tetapi saya optimis tentang pembangunan itu."
